PART 78 POV Wife Pagi itu aku duduk sendiri di teras rumah. Hatiku tengah galau berat. Hanum sedang pergi mengantar Intan ke sekolah dan Anis bersama Bu Heti sedang berbelanja ke super market untuk kebutuhan sehari-hari dan Revan ikut dengan mereka. Sore atau malam nanti suamiku akan pulang ke rumah, aku khawatir tidak bisa menahan amarah sehingga semua rencanaku akan gagal. Aku sedang memikirkan bagaimana aku bersikap kepada suamiku dan menahan emosi agar semua rencanaku berjalan semestinya dan aku dapat mengetahui apa suamiku menyeleng atau tidak dibelakangku, yang pasti dia sudah berbohong namun aku belum tahu alasannya. Saat sedang melamun aku mendengar pintu pagar digedor-gedor dari luar. Saya pun kaget dan segera berdiri untuk mencari tahu. Ternyata ada seseorang memukul-mukul pagar menggunakan tongkat kayu. Orangnya kurus dan tingginya mungkin hampir sama dengan saya dan kelalanya plontos. Memakai kaus lengan pendek warna putih dan celana jeans. Tangannya
PART 77 POV SUAMI Besok paginya aku pun dibangunkan oleh Ifah sekitar pukul 6 pagi. Ifah:”Bangun a, mau ikut mandi di kali gak? Ucap Ifah yang tampak masih memakai baju daster warna cream semi transparan lengan pendek yang dipakainya tadi malam tapi kepalanya sudah mengenakan jilbab warna hitam Saya:”Hoam, jadikah mau mandi di kali? Ifah:”Ia, katanya aa penasaran pengen mandi di kali? Saya:”Berdua aza? Ifah:”ia, ibu jagain si tabah, bapak udah berangkat ke sawah” Saya pun segera turun dari ranjang. Ku lihat Ifah mengambil handuk dua dan satunya diberikan kepada saya. Saya pun segera menerimanya. Dari belakang saya dapat melihat bayangan warna hitam di pantat istrinya begitu juga di punggungnya, sepertinya Ifah meanggunakan pakaian dalam berwarna hitam. Saat keluar dari kamar ku lihat di teras Yuniar sedang duduk di lantai memakai baju gamis merah dan jilbab warna putih bermain dengan si Tabah. Ifah:”Ayo a, kita berangkat sekarang” Saya:”bentar neng,